Kamis, 07 April 2011

Culas Intelijen vs Tenaga Dalam

Judul ini provokatif tapi bukan itu tujuannya. Saya cuma berpikir, kok ada saja orang-orang berpikir unik dan bereksistensi eksentrik---yang wajar saja---terkadang menjadi problem manusia apalagi hal-hal yang jauh dari sebagian pikiran orang untuk mengkaji
Metafisik, hal umum yang sering di dengar! Ada banyak kontroversi di sana, perperangan antara ilmiah dan non-ilmiah. Benarkah? Lihat saja penuturan om Wiki berikut ini dari sumbernya 
 
Pada tanggal 7 oktober 2000, bertempat di Salt Lake City USA, Merpati putih yang dipimpin oleh Ketuanya, mengikuti sayembara yang diadakan oleh JREF (James Randy Educational Fondation) yang berhadiah 1.000.000 dollar, merpati putih mendemonstrasikan ilmu yang dinamakan vibravision (getaran). Pada demo pertama menggunakan tutup mata yang dibawa sendiri. Kontestan dari merpati putih yang merupakan murid senior yang telah berpengalaman selama 20 tahun dalam bidang ini, unjuk gigi dengan berhasil mencari warna bendera yang sesuai dengan yang ditunjukkan dengan tingkat akurasi 100 persen, akan tetapi keesokan harinya ketika tes dimulai oleh pihak JREF dengan menggunakan tutup mata yang disediakan oleh panitia, akurasi dari kontestan Merpati Putih turun drastis hingga mendekati 0 persen yaitu hanya 3 yang benar dari 19 percobaaan.
Berikut adalah kronologis kegiatan tersebut:
Acara utama sesungguhnya adalah meresmikan cabang MP di Utah, Amerika Serikat. Penandatanganan akte notaris, mencoba bentuk/model organisasi/perguruan pencaksilat yg di manage modern, lengkap dengan paten, perizinan, rancangan kerja yang bisa menghidupi perguruan dan juga para pelatihnya. Juga sekaligus mengunjungi pusat pelayanan tunanetra di San Fransisco.
Bonusnya mencoba tantangan James Randy. Pelaksanaannya di Weber University, Ogden, Utah. Bertempat di laboratorium fisika (unggulan Weber University pada fakultas fisika). Bentuk bangunan mirip planetarium, tapi pendek. Atapnya setengah bola, dari beton tebal. Kalau di dalam, handphone mati signal. Betul-betul kedap suara dan kedap gelombang elektronik. Frekuensi berapapun tidak akan bisa keluar masuk lab. Letak lab itu agak jauh dari gedung kampus, dekat dengan pangkalan pelatihan F-16, yang dijamin tidak kelihatan di peta. Agak misterius.
Masuk lab melalui pintu dan dinding berlapis. Ditengah ruangan ada kotak yg dijadikan meja, ukurannya sekitar lebar 1 meter, tinggi 90 cm, panjang 4-5 meter. Ujung-ujung meja ditutup logam selebar 60 cm. Meja tersebut bermuatan listrik statis yg cukup kuat. Ada yg seperti berdengung dibawah kotak. Tidak diduga, pesilat yg di test akan duduk disitu. Menjelang pelaksanaan test, kecuali para pesilat dan Nate Zelesnick sebagai saksi, disamping para "sarjana fisika" sebagai petugas yang melakukan pengetesan, semua harus meninggalkan gedung lab. Setelah selesai, mereka keluar, dan dinyatakan gagal. Terjadi keributan kecil karena Nate protes keras. Tissue basah yang dipakai membersihkan seputar mata terasa amat pedas, sangat mengganggu konsentrasi, protes di dalam lab tidak diterima. Anggota tim, dokter Heru (mahasiswa super spesialis bedah pita suara di fakultas kedokteran Utah university, pelatih MP), masuk untuk melihat sampel tissue. Ternyata yg dipakai adalah tissue basah antiseptic yang dipakai dokter bedah militer untuk membersihkan sekitar luka sebelum operasi darurat. Sangat pedas. Apalagi kelopak mata belum kering langsung ditempel semacam lakban kedap sinar.
Karena ujicoba adalah jenis paling mudah dibanding kualifikasi pesilat yg diuji (hanya mendeteksi warna-warna potongan kain yg diacak diatas kotak/meja), padahal kualifikasi kemampuan deteksi lebih dari itu, misal mendeteksi urutan setumpuk kartu bridge tanpa salah, mendeteksi narkoba yang disembunyikan, dan sebagainya). Merpati Putih kecolongan tidak waspada karena ada jebakan pada pasal-pasal yg ditandatangani.
Kesimpulan, protes ditolak. Meski esok sorenya, mata para pesilat baru bisa sembuh dari merah gatal.
Atas bantuan dari seorang informal leader di Utah yang sekaligus sahabat dari (alm) Gus Dur, pesilat Merpati Putih diuji coba sekali lagi di bagian kedokteran mata Universitas Utah. Hasilnya berhasil 100%.
Kenyataannya, tantangan James Randy sudah hampir 10 tahun tidak ada satupun yang berhasil dinyatakan sebagai pemenang.
Kemungkinan terbesar, lab itu untuk ujicoba semacam peralatan militer yg mengganggu pancaran gelombang otak.
Sejak itu organisasi merpati putih dikenal sebagai hoax oleh media barat dan dianggap hanya mengajarkan tahyul dan bukan seni bela diri sesungguhnya. Beragam pendapat dan opini berkembang. Tetapi Merpati Putih legowo menerima kenyataan bahwa telah terjadi kegagalan saat uji tersebut (apapun alasannya).
Meski demikian, justru perkembangan Merpati Putih di luar negeri menjadi semakin marak karena vibravision (getaran) merupakan suatu kebenaran yang tidak bisa ditutup-tutupi dan bisa dibuktikan. Universitas Utah sangat terkesan dan bahkan Special Force Amerika sangat tertarik dengan teknik ini. Mulai dari Jepang, Caledonia, Perancis, Belanda, Jerman, banyak yang tertarik dengan Merpati Putih terutama dengan seni olah pernafasannya. Tantangan JREF menjadi berkah tersendiri dan menambah kedewasaan Merpati Putih di dalam kiprah kemanusiaannya di dunia. Tuhan Maha Pemurah, dibalik kesulitan, tentu ada jalan
vibravision sendiri masih merupakan klaim pribadi dari organisasi merpati putih karena secara ilmiah hal ini tidak bisa dibuktikan dari segi apapun dan ini termasuk dalam golongan supranatural yang kebenarannya diragukan. sementara klaim dari merpati putih bahwa penyebaran merpati putih semakin meluas di dunia, ini juga adalah hoax, bahkan cabang yang di Utah amerika serikat sudah tidak melakukan kegiatannya lagi. Dan pihak dari luar negeri sendiri telah menyatakan bahwa organisasi ini hanya berusaha menawarkan kebohongan kepada orang-orang demi uang, dengan menjanjikan pelatihan ilmu getaran ini (vibravision) bagi orang - orang dengan cacat penglihatan tapi dengan bayaran yang cukup mahal. sudah jelas organisasi ini adalah penipuan
Atas usaha yang keras dan tekun dari kedua pewaris (Mas Poerwoto Hadi Poernomo dan Mas Budi Santoso Hadi Poernomo) Merpati Putih dikenal masyarakat secara luas.

Tidak ada komentar: